"Padamu puan"


Layaknya angin dan cahaya, 
padamu aku belajar untuk melihat dan merasakan, 
meski sebatas mata dan sebatas kulit 

Padamu aku belajar
renungi malam,
merenungi malam dan gema 
dari nun ku kenang itu puan

Padamu aku belajar
menahan sunyi yang berulang ulang melukaiku.

Fudin koimakie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Kontroversi Tuhan"

"Tara" (Da) nya hilang